Rabu, 19 Januari 2011

History of Stop Motion (Sejarah Stop Motion)

Stop motion adalah suatu teknik animasi untuk membuat objek yang dimanipulasi secara fisik agar terlihat bergerak sendiri. Setiap pergerakan dari objek tersebut difoto (frame individual), sehingga menciptakan ilusi gerakan ketika serangkaian frame dimainkan berurutan secara berkesinambungan. Tokoh/objek dari tanah liat sering digunakan dalam stop motion untuk kemudahan mereka mereposisi. Gerakan animasi menggunakan tanah liat disebut clay animation or clay-mation.


Sejarah Stop Motion
Animasi stop motion memiliki sejarah panjang dalam perfilman. Hal ini sering digunakan untuk menunjukkan benda bergerak seolah-olah dengan sihir. Contoh pertama dari teknik stop motion diciptakan oleh Albert E. Smith dan J. Stuart Blackton Humpty Dumpty dalam film The Circus (1898), di mana mainan dari akrobat sirkus dan binatang menjadi hidup. Pada tahun 1902, pada film Fun, di toko roti digunakan tanah liat untuk gerakan lightning sculptingnya. Trik maestro film Perancis Georges Méliès digunakan untuk menghasilkan judul bergerak seperti kartu untuk salah satu film pendeknya, tapi tidak pernah dimanfaatkannya lagi dalam proses film yang lain. Hotel Haunted (1907) merupakan film stop motion oleh J. Stuart Blackton, dan merupakan sukses besar ketika dirilis. Kemudian Segundo de Chomón (1871-1929), dari Spanyol, merilis El Hotel Eléctrico pada tahun yang sama, dan menggunakan teknik serupa sebagai filmnya. Pada tahun 1908, A Pematung's Welsh Rarebit Nightmare dirilis, seperti The Sculptor's The Nightmare, film arahan Billy Bitzer. Animator Italia Roméo Bossetti berhasil membuat para penonton terkesan dengan tur animasinya Tour-de-Force, The Otomatic Moving Company pada tahun 1912. Pelopor stop motion besar Eropa Władysław Starewicz (1892-1965), dengan beberapa animasinya yang berjudul The Beautiful Lukanida (1910), The Battle of the Stag Beetles (1910), dan The Ant and the Grasshopper (1911).

Salah satu film animasi tanah liat awal Modelling Extraordinary, yang mennghipnotis penonton pada tahun 1912. Pada Desember 1916 untuk pertama kalinya membawa Willie Hopkins'54 episode "Miracles in Mud" ke layar lebar. Juga pada bulan Desember 1916, animator wanita pertama, Helena Smith Dayton, mulai bereksperimen dengan stop motion tanah liat. Yang merilis film pertamanya pada tahun 1917. Film merupakan adaptasi dari Romeo & Juliet karya William Shakespeare.

Pada pergantian abad ini, ada animator lain dikenal dikenal sebagai Willis O 'Brien (dikenal oleh orang lain sebagai O'bie). Karyanya The Lost World tahun 1925 dipublikasikan tetapi kurang diketahui semua masyarakat, sedangkan karyanya yang paling fenomenal adalah King Kong, sebuah tonggak sejarah film-filmnya yang dimungkinkan berkat teknik stop motion.

Pada tahun 1960-an dan 1970-an, stop motion animator independen Eliot Noyes memperhalus teknik stop motion menggunakan free-form pada model tanah liatnya pada Clay atau Origin of Species yang masuk nominasi Oscar dan He Man and She Ra (1972). Noyes juga menggunakan stop motion untuk menghidupkan pasir yang berada di atas kaca untuk film musikalisasi animasinya Sandman (1975).

Setelah film-film sukses Noyes tersebut, banyak bermunculan judul-judul film yang menggunakan teknik free-form-nya, seperti The Sand Castle (
Hoedeman -1977), Mindscape (1976), Quaq Quao (Francesco Misseri - 1978) yang menggunakan model dari origami, dan Mouse Mania, The Black Hole, serta The Wizard of Speed and Time ( Mike Jittlov).

Dan perkembangan stop motion di dunia semakin kesini, semakin canggih dan variatif bahan yang digunakan untuk modelnya. Jadi, mulailah bereksplorasi dengan bahan-bahan yang berada di sekitar Anda. Siapa tahu bahan tersebut bisa menjadi bahan yang revolusioner.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar